“(yaitu) orang-orang yang mengingat ALLAH sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ”Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini sia-sia; Maha suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali Imron : 191)
Hampir setahun sudah, setidaknya sejak bulan Maret 2020, dunia "dipaksa" berubah pada berbagai sisi. Virus Corona yang juga adalah makhluk Allah, telah menguasai dunia dengan caranya sendiri. Makhluk berukuran sangat mikro itu, telah merombak banyak sisi kehidupan dunia. Dengan tubuh kecilnya, dia mampu menyerang manusia yang berukuran jauh lebih besar dan memiliki akal tersebut.
Benarlah apa yang dikatakan Allah, bahwa jika DIA sudah berkehendak, maka tak ada yang sanggup menghalangi Nya. Adalah mudah saja bagiNya untuk melakukan itu. Bahkan lebih mudah dari membalikan telapak tangan, atau lebih cepat dari kedipan mata. DIA lah yang Maha Menciptakan.
“Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Maka apabila DIA hendak menetapkan sesuatu urusan, DIA hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” maka jadilah sesuatu itu” (QS. Al Ghafir : 68)
Allah yang telah menurunkan virus Corona ini. Dan apa-apa yang diciptakan nya tidak ada yang sia-sia. Ini artinya, penciptaan Corona tersebut ada tujuan serta ada manfaatnya juga, di samping efek kurang baik yang disebabkannya.
“Dan pada penciptaan dirimu dan pada makhluk bergerak yang bernyawa yang bertebaran di (bumi) terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) untuk kaum yang meyakini” (QS. Al-Jasiyah : 4)
Berikut adalah 10 hal dari beberapa sisi positif yang mungkin tercipta dengan adanya Virus Corona :
Disediakan-Nya keleluasaan yang lebih untuk berinteraksi dengan-Nya. Selama ini, barangkali karena kesibukan mengejar duniawi, waktu untuk berduaan dengan-Nya sangat terbatas. Namun dengan keadaan saat ini, waktu untuk berkhalwat (berduaan), bertafakkur, mengingat-Nya, mau pun bermuhasabah, seolah jadi terbentang lebih luas. Manusia diberi kesempatan untuk memaksimalkan moment ini.
Lebih banyak waktu untuk bercengkerama dengan keluarga. Corona telah memaksa Manusia untuk lebih banyak berada di rumah dan keluar jika ada keperluan mendesak saja. Mungkin ini adalah cara ALLAH untuk hamba-hambaNya yang selama ini jauh, dan jarang berinteraksi mau pun bercengkerama dengan keluarga, untuk kembali ke rumah. Untuk memberikan waktu lebih banyak dalam keluarganya. Barangkali juga ada hamba yang sudah melenceng jalurnya karena lebih banyak di luar dari pada di rumah, diluruskan kembali jalannya, dengan berada lebih dekat dengan keluarganya. ALLAH memberi kesempatan untuk memperbaiki hubungan keluarga. Baik itu hubungan antar pasangan, mau pun hubungan orang tua dan anak.
Mengembalikan fitrah wanita sebagai ibu dan guru bagi anak-anaknya. Adalah tugas seorang Ibu untuk mendidik dan mengajarkan banyak hal anak-anaknya. "Ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anak-anaknya". Dalam perjalanan waktu, karena satu dan lain hal, kadang fungsi tersebut tidak terlaksana atau tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Dengan moment #dirumahaja, ALLAH memberikan peluang yang lebih banyak bagi seorang Ibu untuk berinteraksi dengan anak-anaknya. Peran ayah pun bisa lebih dikuatkan di sini.
Memberi kesempatan bagi anak untuk bereksplorasi lebih banyak dari rumahnya. Anak-anak yang biasanya begitu disibukan dengan tugas-tugas sekolah, terutama yang full day school, diberikan ruang lebih besar untuk mengeksplorasi, menggali, mengasah hobi dan keahlian mereka yang lainnya.
Memberi waktu lebih banyak untuk beristirahat. Bagi yang biasa berjibaku dan berjejalan di kendaraan umum, stress di jalanan menuju tempat bekerja bersekolah atau aktifitas lainnya, diberikanNya kesempatan untuk relaksasi dari hal tersebut. Dengan kegiatan berpusat dari rumah, maka stress di jalanan dapat dikurangi. Yang bersangkutan juga bisa lebih tenang saat di rumah, walau pun masih tetap harus bekerja.
Seleksi alam bagi pekerja atau jenis pekerjaan tertentu. Dengan bekerja dari rumah, akan nampak, SDM mana yang bisa bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, mana yang bisa menyesuaikan diri dengan baik, dan seterusnya. Bagi sisi pekerjanya, ini bisa dipergunakan untuk mengukur dan meningkatkan kemampuan diri. Sementara dari sisi pengusaha/pemimpin usaha/lembaga, hal ini bisa dipergunakan untuk menyeleksi dan mengevaluasi kegiatan mereka.
Hampir semua jadi belajar teknologi informasi (IT). Setidaknya yang berhubungan dengan pekerjaan atau proses belajarnya, mau tidak mau, smua harus lebih memahami IT. Karena kegiatan yang jadi berbasis di rumah sangat tergantung kepada IT dan jaringan internet.
Permintaan akan penyedia internet meningkat. Penjualan handphone pun sepertinya begitu. Ini berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan, belajar, dan berkegiatan lainnya yang dilakukan secara daring (online).
Bumi jadi lebih sehat. Atmosfer lebih bersih. Dikabarkan bahwa atmosfer bumi membaik. Lebih bersih. Bahkan hijaunya bumi bisa lebih nampak dari udara yang biasanya kurang jelas. Biota-biota yang biasanya terhambat hidupnya karena jejak kaki manusia ada di mana-mana yang mengganggu kehidupan mereka, kita hidup lebih baik. Rumput-rumput jadi lebih subur. Dan karena kegiatan berpusat di rumah, ada lebih banyak waktu bagi sebagian masyarakat untuk menyalurkan hobinya atau menjalankan hobi barunya dalam bercocok tanam. Tanaman ada di mana-mana. Tanaman menghasilkan oksigen. Dan inilah yang membuat udara semakin bersih, lebih kaya oksigen. Bumi me-recovery dirinya. Lebih segar. Ekosistem membaik.
Manusia mulai terbiasa untuk hidup lebih sehat dan bersih. Mencuci tangan lebih sering, segera mandi setelah bepergian, menggunakan masker, senantiasa membekali diri dengan hand sanitizer, menjaga jarak, hal-hal ini akhirnya menjadi hal yang biasa untuk dilihat dan dilakukan.
Dari berbagai efek negatif dan kerugian yang disebabkannya, tak dapat dipungkiri bahwa virus Corona tetaplah memiliki sisi positif. Itu tadi hanya beberapa di antaranya.
Semoga ini bisa membukakan mata kita bahwa di balik hal buruk, senantiasa ALLAH sisipkan hikmah atau manfaat di dalamnya untuk menjadi pelajaran bagi orang-orang yang berfikir.
“DIA memberi hikmah kepada siapa yang DIA kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS. Al Baqoroh : 269)
Wallahu 'alam bi showab
No comments:
Post a Comment