Sunday, July 18, 2021

CERITA UNTUK CUCUKU TENTANG COVID-19 (part 1)

 


Source : orami.co.id
Source : orami.co.id


Cu.. ikutilah cerita kami ini...

Tak pernah terbayangkan oleh nenekmu ini, untuk mengalami masa yang akan Nenekmu ceritakan ini. Tak pernah. Semua terjadi begitu saja, mendadak. Tiba-tiba dunia serentak mengalaminya.

Cu... Saat itu, 16 Maret 2020, Nenek masih bekerja di kantor, sekitar  2 (dua) hari sebelum jadwal Nenek mengikuti diklat keesokan harinya. Hari itu Nenek begitu sibuk, mempersiapkan segala rupa, untuk Nenek tinggalkan selama Nenek mengikuti diklat tersebut. Berita tentang wabah Covid-19 (Corona) yang mulai masuk ke Indonesia memang sudah mulai santer terdengar. Isu kota akan ditutup pun sudah ada terdengar. Itu pulalah yang membuat Nenek bersiap-siap dengan kemungkinan penutupan kota (lock down) tersebut. 

Kalau tidak salah, siang menjelang sore hari, akhirnya  keluarlah Surat Edaran dari pimpinan di kantor Nenek bahwa kantor akan di-lock down, mulai keesokan hari, 17 Maret 2020, mengikuti ketetapan pemerintah. Kami pun patuh. Rencana kerja, serta rencana-rencana lainnya mendadak berubah. Diklat yang akan Nenek ikuti pada tanggal 18 Maret pun akhirnya dibatalkan, demi menjaga kebaikan bersama. Bagi peserta dari daerah yang sudah memesan tiket dan berbagai akomodasinya pun serta merta ikut dibatalkan. Opsi kegiatan kerja Nenek ke Yogyakarta yang akan dilakukan pada akhir bulan pun, dicancel, padahal tiket sudah diambil. Nenek ajukan refund, namun hingga Nenek tulis ini, belum ada kejelasan refund tersebut. Mungkin situasinya memang cukup sulit ya untuk mengupayakan refund tersebut.

Cu... hari-hari selanjutnya, kami "dikurung" di dalam rumah. Dari yang awalnya hanya 2(dua) minggu, lalu diperpanjang berulang kali hingga total 3(tiga) bulan kami "di rumah-kan." Kami benar-benar di rumah, tidak diperkenankan ke mana-mana. Satpol PP serta petugas lainnya bertebaran menyisir jalan, "memaksa" warga untuk mekukan berbagai aktifitas "hanya" dari rumah saja. Bahkan anak-anak yang berkeliaran pun diperintahkan untuk pulang oleh mereka. Pekerja pemerintah/swasta/pengusaha mau pun pekerja lepas harian,buruh dilarang berkeliaran, kecuali untuk hal yang benar-benar mendesak. Kegiatan belajar mengajar di sekolah, kampus, dan sebagainya pun dihentikan. Semuanya dilakukan dan terpusat hanya di rumah saja.

Perubahan yang mendadak, membuat banyak pihak tidak siap, terkaget-kaget. Banyak hal yang mesti dirubah, di antaranya :

Pertama, offline menjadi online

Bagi pegawai atau karyawan, mau pun pelajar atau mahasiswa atau peserta didik lainnya, "diharuskan" untuk mengubah cara lamanya yang offline (on-site / luring) menjadi online / daring. Pekerjaan dan belajar dilakukan dari rumah dengan mengandalkan jaringan internet. Bagi yang masih agak gagap teknologi, "dipaksa" untuk belajar dan memahaminya. Anak-anak pun "harus" lebih mengerti tentang IT. Di sinilah terjadi perubahan lainnya. Permintaan akan jaringan internet, baik itu yang wifi atau pun melalui jaringan internet di hand phone, meningkat. Karena komunikasi dan sarana kerja/belajar, menggunakan gadget. Sepertinya, permintaan pasar akan gadget, terutama hape dan laptop (komputer jinjing) juga meningkat. 

Tapi di lain sisi, anak-anak yang semula dibatasi aksesnya untuk menggunakan gadget karena belum cukup umur atau belum tiba saatnya, akhirnya kini malah lebih akrab dengan gadget. Gadget dibawa kemana-mana. Dari yang usia SD (bahkan dari yang TK, mungkin), kebutuhan HP (handphone) untuk belajar meningkat. Bagi yang bisa mengontrol diri atau anak-anaknya, penggunaan HP hanya sekadarnya. Namun bagi yang tidak bisa mengontrol atau pun mengarahkannya, banyak yang kebablasan. Penggunaan HP untuk belajar hanya beberapa saat, namun setelah itu, HP digunakan untuk bermain game online atau banyak hal lainnya yang kurang berguna.

Jadi, untuk perubahan offline ke online ini, sisi positifnya antara lain, bagi yang semula agak Gaptek, jadi terpacu untuk mempelajarinya. Namun sisi negatifnya, banyak anak-anak yang waktu menatap layar gadgetnya jadi lebih lama. Hal ini berpeluang mempengaruhi kesehatan mata mereka.


=====================

In syaa Allah, to be continued...





Sunday, June 6, 2021

MANFAAT BERMAIN LEGO BAGI ANAK

                                                         ilustrasi lego :  viva.co.id          

                                            

 Anak Anda menyukai permainan lego ? Biarkanlah... Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh oleh anak dari permainan tersebut.

 Berikut beberapa manfaat dari permainan lego :

1. Mengalihkan perhatian anak dari bermain gadget

   Di era pandemi ini, salah satu godaan terbesar bagi anak-anak yang sekaligus menjadi ujian kesabaran bagi orang tua adalah maraknya penggunaan gadget. Beberapa anak bahkan bisa  asik dengan gawainya hingga seharian penuh. Hal ini tentu saja tidak baik. Mata yang terus menerus menatap layar gawai berpeluang mengalami gangguan.

Lego yang berwarna warni dapat menjadi alternatif pilihan anak-anak dalam mengisi waktu luangnya. Saat anak bermain lego maka dengan sendirinya interaksi dengan gawai akan berkurang.

2. Mengasah kemampuan dasar

Lego mengenalkan beberapa kemampuan dasar pada anak, yaitu mengenai warna (kombinasi warna, dan sebagainya), jumlah (berhitung, dan sebagainya), space (ukuran, jarak). 

3. Menguatkan kesabaran dan ketekunan

Untuk mendapatkan bangun yang diinginkan, maka diperlukan kesabaran dan ketekukan dalam menyusun lego tersebut. Jika tidak, maka bentuk bangun yang diharapkan akan sulit diwujudkan.

4. Mengasah daya imajinasi dan kreatifitas

Lego bisa disusun menjadi berbagai bentuk, sesuai keinginan. Ini memerlukan kreatifitas. Pada masa yang akan datang, kreatifitas ini sangat diperlukan. Untuk bisa lebih bertahan hidup pada masanya kelak, kreatifitas akan memegang peranan penting. Siapa yang bisa berpikir dan bersikap kreatif, mereka lebih bisa melihat celah peluang untuk bertahan dan maju dalam berbagai permasalahan hidupnya.

5. Melatih konsentrasi

Saat membuat atau pun saat melihat tutorial mau pun contoh suatu bentuk, konsentrasi sangatlah diperlukan. Konsentrasi diperlukan agar bentuk yang diinginkan bisa dibuat dengan sebaik mungkin. Jika konsentrasi buyar, maka bisa jadi bentuk bangun tersebut tidak akan dapat diperoleh. Dalam kehidupan nyata, konsentrasi, fokus dalam mengerjakan atau pun mencapai suatu cita-cita sangat diperlukan. 

6. Mengasah kemampuan kerjasama dan mengontrol ego

Ada kalanya suatu "bangunan" lego dikerjakan secara bersama, terutama untuk yang berukuran besar dan memerlukan detil yang cukup banyak. Jika kerjasama yang baik tidak terbina di antara anggota team, maka apa yang akan direncanakan akan sulit untuk diwujudkan. Jika ada anggota yang ingin menang sendiri tanpa peduli dengan yang lain, maka rencana tidak akan berjalan dengan baik. Anggota team harus bisa menahan ego ingin menang sendiri dan lebih bisa bekerja sama agar apa yang diharapkan dapat diwujudkan.

7. Menstimulasi daya estetika

Dalam menyusun lego, biasanya anak-anak akan berusaha membuatnya secantik mungkin, semenarik mungkin. Maka dengan sendirinya, sesungguhnya mereka sedang belajar tentang bagaimana membuat sesuatu menjadi lebih indah dan menarik.

8. Meningkatkan rasa percaya diri

Anak akan merasa lebih percaya diri dengan apa yang telah dibuatnya dan cenderung akan menunjukannya kepada orang lain.

Dari beberapa manfaat yang bisa diperoleh (masih banyak yang lainnya), maka sepertinya tidak ada salahnya memberikan mereka keleluasaan untuk bermain dengan benda-benda yang bisa disusun tersebut. Dan lagi, bukankah bagi anak-anak, bermain itu adalah proses mereka juga belajar... ?? Bermain sambil belajar..  Bagaimana, Bun ??

Monday, April 19, 2021

10 KATA CINTA DARI BUYA HAMKA


Source :soundcloud.com


Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah gelar Datuk Indomo, populer dengan nama pena Hamka (dalam Bahasa Arab : عبد الملك كريم أمر الله‎; lahir di Sungai Batang, Tanjung Raya, Agam, Sumatera Barat pada tanggal 17 Februari 1908. Beliau meninggal di Jakarta, pada 24 Juli 1981 dalam usia 73 tahun. Buya Hamka adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Ia berkarier sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Pada 1975 Buya Hamka dilantik nmenjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pertama.

Universitas Al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia memberikannya gelar Doktor Kehormatan. Universitas Moestopo Jakarta mengukuhkannya sebagai guru besar. Beliau pun termasuk Pahlawan Nasional Indonesia. 

"Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" dan "Di bawah Lindungan Ka'bah" adalah 2 (dua) buku fenomenal karya Buya Hamka. Sementara "Si Sabariyah" adalah buku roman pertamanya yang berbahasa Minang yang berhasil dicetak tiga kali. Dari honor "Si Sabariyah" Buya Hamka kelak bisa membiayai pernikahannya dengan Sitti Raham (1929-1972). "Laila Majnun" adalah buku selanjutnya yang diterbitkan pada tahun 1932 oleh Balai Pustaka yang merupakan penerbit utama saat itu.

Buya Hamka tidak pernah  mengeluarkan kata-kata keras, apalagi kasar dalam komunikasinya. Beliau lebih suka memilih menulis roman atau cerpen dalam menyampaikan pesan-pesan moral Islam. 

Berikut beberapa kata-kata penuh hikmah dari Buya Hamka bertemakan cinta yang disampaikan dalam berbagai kesempatan :

Source : all-free-download.com



1. Bahwasanya cinta yang bersih dan suci (murni) itu, tidaklah tumbuh dengan sendirinya.

2. Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

3. Bahwasanya cinta yang bersih dan suci (murni) itu, tidaklah tumbuh dengan sendirinya.

4. Apakah keuntungan dan bahagianya cinta yang tiada berpengharapan? Bukankah cinta itu sudah satu keuntungan dan pengharapan?

5. takut akan kena cinta, itulah dua sifat dari cinta, cinta itulah yang telah merupakan dirinya menjadi suatu ketakutan, cinta itu kerap kali berupa putus harapan, takut cemburu, hiba hati dan kadang-kadang berani. (Sumber : Di bawah lindungan Ka'bah)

6. Kadang-kadang cinta bersifat tamak dan loba, kadang-kadang was-was dan kadang-kadang putus asa

7. Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan pengharapan, menguatkan hati dalam perjuangan menempuh onak dan duri penghidupan. (Sumber : Tenggelamnya Kapal Van der Wijck)

8. Jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman damai ialah gabungan di antara tegapnya laki-laki dan halusnya perempuan.

9. Cinta itu perang, yakni perang yang hebat dalam rohani manusia. Jika ia menang, akan didapati orang yang tulus ikhlas, luas pikiran, sabar dan tenang hati. Jika ia kalah, akan didapati orang yang putus asa, sesat, lemah hati, kecil perasaan dan bahkan kadang-kadang hilang kepercayaan pada diri sendiri.

10. Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.

Source : freevector.com




======================

Dari berbagai sumber

==================

Bekasi, 6 Ramadhan 1442