Monday, April 1, 2019

MELEPAS SELOTAPE DENGAN BENZENA (C6H6)

Selotape adalah satu hal yang mengganggu dalam konservasi, terutama konservasi kertas. Bagaimana tidak, untuk melepaskannya, diperlukan treatment khusus/ekstra. Tipikalnya pun berbeda-beda. Ada selotape yang mudah dilepaskan (bahkan hanya dengan dilepaskan dengan tangan), ada yang butuh air panas, cukup dengan minyak kayu putih, atau yang lebih berat, dengan menggunakan benzena.

Mengapa selotape begitu mengganggu bagi koleksi pustaka ? Begini penjelasannya...

Pernah melihat selotape menempel pada suatu dokumen/kertas, dan kertas tersebut (yang tertutupi oleh selotape tadi) cenderung berwarna lebih gelap dari bagian lainnya ? Mengapa bisa begitu ??


Kertas di bawah selotape berwarna lebih coklat
 
Kertas lebih coklat

Well, selotape yang beredar di pasaran, cenderung bersifat asam. Kertas yang tertempel selotape ini akan terkontaminasi oleh kandungan asam tersebut. Jadi, asam akan menyebabkan kertas perlahan cenderung berwarna kecoklatan. Dan asam ini lambat laun akan terus merusak kertas. Hasilnya, kertas kecoklatan tersebut malah cenderung menjadi lebih rapuh. Ini artinya, lambat laun koleksi akan mengalami kerusakan yang lebih parah, jika tidak segera tertangani.

Bagaimana menangani selotape tersebut ? Lepaskan !

Seperti yang telah ditulis di atas, selotape berbeda-beda cara penanganannya. Tergantung karakteristiknya masing-masing.

Untuk selotape yang terbuat dari kertas, umumnya bisa dilepaskan dengan bilasan air panas. Caranya adalah dengan meletakan kertas ber-selotape tersebut di dalam wadah (bak/baskom, dan sejenisnya) yang dialiri oleh air panas. Selotape bisa saja lepas dengan sendirinya, atau kalau tidak, bisa dibantu dengan melepaskannya dengan tangan.

Selotape kertas

Selotape bisa juga dilepaskan dengan menggunakan minyak kayu putih. Caranya adalah dengan mengolesi selotape (dengan menggunakan kapas/kuas kecil) dengan minyak kayu putih. Bolak balik. Artinya bagian depan kertas yang berselotape, dan bagian belakang kertas tersebut. Jadi minyak kayu putih tersebut lebih cepat meresap, dan lebih memudahkan untuk melepas selotape tersebut. (cara ini mirip dengan cara melepaskan selotape dengan menggunakan benzen). Namun perlu diingat, bahwa metode dengan minyak kayu putih ini, biasanya akan meninggalkan noda minyak di kertas / dokumen tersebut.

Untuk penanganan yang lebih serius, bisa dengan menggunakan Benzena. Benzena / Benzene adalah bahan kimia berbahaya yang mudah terbakar, dan bersifat karsinogen. Karenanya, penggunaan benzena diminimalisir, dan menjadi alternatif terakhir. Pengerjaannya dilakukan di ruang khusus, dengan ventilasi yang lancar. Hindari semaksimal mungkin kontak dengan uap dari Benzena. Lakukan di fumehood / lemari asam. Namun jika fumehood tidak ada, lakukanlah di dekat jendela atau ruang terbuka (namun hindari ada manusia di sekitarnya). Perhatikan arah angin. Jangan melawan arah angin. Karena jika berlawanan, maka uap Benzen akan terhirup oleh kita. Jangan lupa, GUNAKAN MASKER !

Namun sekali lagi, penggunaan Benzen adalah sebagai alternatif terakhir !!




Alat dan bahan yang dipergunakan dalam melepaskan selotape dengan metode Benzena

Perlu diperhatikan di sini, sekali lagi, karakteristik dari selotape ini berbeda-beda. Termasuk di dalamnya, mudah/sulitnya untuk dilepaskan dari dokumen/kertas. Ada yang mudah, ada yang sulit. Jika berbagai cara telah dilakukan, namun selotape tidak bisa lepas, dan malah berpotensi merusak konten (kandungan isi) dari dokumen, lebih baik tinggalkan/biarkan saja selotape tersebut. Kita harus memilih kondisi yang lebih baik, dari dua (2) pilihan  yang sama-sama kurang baik.


Selotape yang sulit untuk dilepaskan


Satu lagi, tempat menempelnya selotape tadi, setelah lepas pun, biasanya masih akan meninggalkan bekas, antara lain : warna kecoklatan/ warna berbeda dari sekelilingnya, mau pun masih ada perekat yang tersisa.

Ada noda/bekas di tempat menempelnya selotape







Wednesday, March 27, 2019

TIPS SEDERHANA PERAWATAN KOLEKSI PUSTAKA

 
Koleksi Pustaka di rumah
Source : google.com



Koleksi bahan pustaka (buku, majalah, dsb) yang kita miliki, butuh perawatan, agar bisa dipergunakan dalam waktu yang lebih panjang. Hal ini karena diharapkan koleksi tersebut bisa terus diambil manfaatnya di masa depannya.




Berikut tips-tips sederhana perawatan koleksi bahan pustaka, yang bisa dilakukan, bahkan untuk perpustakaan pribadi sekalipun :



1. Biasakan menyentuh / memegang koleksi dengan tangan yang bersih

Tangan yang tidak bersih bisa meninggalkan kotoran di koleksi. Termasuk di dalamnya, tangan yang berminyak. Keadaan ini bisa mengundang serangga, jamur, maupun meningkatkan kadar asam pada koleksi.
Bersihkan tangan dulu.
Source : google.com


2. Hindari meletakan makanan/minuman di dekat koleksi pustaka

Remah makanan dapat mrngotori koleksi. Apalagi jika meletakan makanan/minuman tersebut di dekat koleksi hingga bermalam, dan dalam keadaan terbuka pula. Hal ini beresiko tumpah, menimbulkan noda, dan mengundang serangga, jamur, dsb.
Jauhkan dari makanan dan minuman.
Source : google.com


3. Jangan menyimpan koleksi langsung di atas ubin (tanpa alas)
Ubin cenderung dingin dan lembab. Kondisi lembab disukai oleh jamur. Untuk lokasi yang rawan rembes/bocor, akan lebih parah lagi. Apalagi yang rawan banjir. Akan bisa berdampak langsung terhadap koleksi tersebut.

Hindari meletakan koleksi langsung di atas ubin.
Source : google.com



4. Hindari sinar matahari langsung



Gunakan tirai (gordyne/sejenisnya) untuk menghalangi sinar tersebut. Sinar dan panas yang terus menerus terpapar pada koleksi, akan membuat koleksi cenderung rapuh. Warna permukaan koleksi yang terpapar pun, akan mengalami pemudaran.

Berikan penghalang dari sinar matahari langsung.
Source : google.com



5. Tempatkan koleksi di ruangan yang sirkulasi udaranya baik dan lancar


Hindari ruangan/tempat yang perbedaan suhunya ekstrim. Akan lebih baik jika ditempatkan di ruangan ber-AC yang menyala selama 24 jam penuh. Namun jika tidak, sirkulasi udara yang baik saja sudah lebih baik, dibandingkan jika 12 jam AC hidup, 12 jam lagi suhu ruangan panas. Inilah yang dimaksud keadaan suhu ekstrim. Suhu ekstrim menyebabkan koleksi lebih mudah rusak.


Sirkulasi yang baik, bisa dengan adanya jendela / ventilator.
Source : google.com

Jika memungkinkan, sebaiknya gunakan AC selama 24 jam.
Source : google.com





6. Letakan silica gel pada koleksi yang disimpan dalam tempat tertutup (box/ laci/ lemari tertutup/sejenisnya)



Butiran silica gel yang masih bagus
Source : google.com

Silica gel berfungsi mengurangi kelembaban udara, karena bersifat higroskopis (menyerap air/ uap air). Sifat ini pula yang menyebabkan silica gel seringkali digunakan dan diletakan pada kemasan sepatu/tas/baju dll. Udara yang lembab dapat menyuburkan jamur, yang bisa merusak koleksi pustaka. Ganti silica gel secara berkala, terutama jika warna butirannya telah berubah jadi warna pink.



Silica gel dikemas dalam kantong katun, diletakan dalam laci koleksi.
Kondisi silica sudah berwarna pink, sudah perlu diganti.
Source : pribadi



7. Berikan naftalen ball (kapur barus), untuk koleksi yang diletakkan di ruang terbuka


Kapur Barus / naftalen ball
Source : google.com
Kapur barus tidak disukai oleh ngengat, disamping  bisa mengurangi kelembaban udara. Letakkan beberapa  butir di sudut2 rak koleksi.



Naftalen Ball di atas permukaan rak buku.
Source : pribadi



8. Bersihkan koleksi dan rak/tempat penyimpanannya secara berkala


Membersihkan buku dengan kain lap.
Source : google.com

Hindari penggunaan kemoceng, karena kemoceng hanya cenderung "memindahkan", bukan "membersihkan" kotoran/debu. Menggunakan lap akan lebih baik. Lebih baik lagi, jika bisa menggunakan vacuum cleaner. Karena dengan vacuum cleaner, kotoran dan debu tersebut akan dihisap, bukan "dipindahkan"ke tempat lain, sebagaimana jika menggunakan kemoceng.


Membersihkan rak dan koleksi buku dengan vacuum cleaner.
Source : google.com

Demikian sedikit tips sederhana perawatan koleksi pustaka. Semoga bermanfaat.

Untuk videonya, bisa dibuka di sini : https://www.youtube.com/watch?v=da59rB5dK4M

Monday, March 18, 2019

KEPADA PARA ORANG TUA



Anakmu bukanlah milikmu
Mereka putra-putri sang hidup yang rindu pada diri sendiri
Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau

Mereka ada padamu, tapi bukan hakmu
Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan sodorkan pikiranmu. Sebab pada mereka ada alam pikir tersendiri.

Engkau patut memberikan untuk raganya, tapi tidak patut untuk jiwanya
Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah depan.
Yang tidak dapat engkau kunjungi, sekali pun dalam mimpi.

Engkau boleh berusaha menyerupai mereka.
Namun jangan membuat mereka menyerupaimu.
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur.
Juga tidak tenggelam di masa lampau.

Engkau busur, dan anak-anakmulah anak panah yang meluncur
Sang pemanah maha tahu sasaran bidikan keabadian.
Dia merentangkanmu dengan kekuasaan_NYA
Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat.
Meliuklah dengan suka cita dalam rentang tangan sang Pemanah.
Sebab Dia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat.
Sebagaimana pula dikasihi-NYA busur yang mantap.

(By : Kahlil Gibran)



***untuk renungan bagi kita, para orang tua...
Semoga ALLAH membaguskan akhlak kita, dan senantiasa mendampingi kita,  utk bs mjd pemegang amanah yg baik dari_NYA, amanah terindah : anak keturunan... Amiin..!!
Wallahu 'alam bi showab..***

(http://lautankata2.blogspot.com/2014/09/kepada-para-orang-tua.html)

Monday, March 11, 2019

MENGEMIS KASIH



Tuhan... 
dulu pernah
Aku menagih simpati
kepada manusia
yang alpha jua buta.,..

Lalu terhilitlah

aku di lorong gelisah
luka hati yang berdarah
kini jadi kian parah..


Semalam sudah sampai

ke penghujungnya
Kisah seribu duka
kuharap sudah berlalu..


Tak ingin lagi

kuulangi kembali
gerak dosa yang mengiris hati


Tuhan..

dosaku menggunung tinggi..
tapi rahmat-MU melangit luas..


Harga selautan syukurku

hanyalah setitis ni'mat-MU
di bumi...


Tuhan..

walau taubat sering kumungkir..
namun pengampunan-MU
tak pernah bertepi..


Bila selangkahku rapat pada-MU

seribu langkah KAU rapat padaku...


(Nasheed By : The Zikr)




Hi....