Sunday, July 18, 2021

CERITA UNTUK CUCUKU TENTANG COVID-19 (part 1)

 


Source : orami.co.id
Source : orami.co.id


Cu.. ikutilah cerita kami ini...

Tak pernah terbayangkan oleh nenekmu ini, untuk mengalami masa yang akan Nenekmu ceritakan ini. Tak pernah. Semua terjadi begitu saja, mendadak. Tiba-tiba dunia serentak mengalaminya.

Cu... Saat itu, 16 Maret 2020, Nenek masih bekerja di kantor, sekitar  2 (dua) hari sebelum jadwal Nenek mengikuti diklat keesokan harinya. Hari itu Nenek begitu sibuk, mempersiapkan segala rupa, untuk Nenek tinggalkan selama Nenek mengikuti diklat tersebut. Berita tentang wabah Covid-19 (Corona) yang mulai masuk ke Indonesia memang sudah mulai santer terdengar. Isu kota akan ditutup pun sudah ada terdengar. Itu pulalah yang membuat Nenek bersiap-siap dengan kemungkinan penutupan kota (lock down) tersebut. 

Kalau tidak salah, siang menjelang sore hari, akhirnya  keluarlah Surat Edaran dari pimpinan di kantor Nenek bahwa kantor akan di-lock down, mulai keesokan hari, 17 Maret 2020, mengikuti ketetapan pemerintah. Kami pun patuh. Rencana kerja, serta rencana-rencana lainnya mendadak berubah. Diklat yang akan Nenek ikuti pada tanggal 18 Maret pun akhirnya dibatalkan, demi menjaga kebaikan bersama. Bagi peserta dari daerah yang sudah memesan tiket dan berbagai akomodasinya pun serta merta ikut dibatalkan. Opsi kegiatan kerja Nenek ke Yogyakarta yang akan dilakukan pada akhir bulan pun, dicancel, padahal tiket sudah diambil. Nenek ajukan refund, namun hingga Nenek tulis ini, belum ada kejelasan refund tersebut. Mungkin situasinya memang cukup sulit ya untuk mengupayakan refund tersebut.

Cu... hari-hari selanjutnya, kami "dikurung" di dalam rumah. Dari yang awalnya hanya 2(dua) minggu, lalu diperpanjang berulang kali hingga total 3(tiga) bulan kami "di rumah-kan." Kami benar-benar di rumah, tidak diperkenankan ke mana-mana. Satpol PP serta petugas lainnya bertebaran menyisir jalan, "memaksa" warga untuk mekukan berbagai aktifitas "hanya" dari rumah saja. Bahkan anak-anak yang berkeliaran pun diperintahkan untuk pulang oleh mereka. Pekerja pemerintah/swasta/pengusaha mau pun pekerja lepas harian,buruh dilarang berkeliaran, kecuali untuk hal yang benar-benar mendesak. Kegiatan belajar mengajar di sekolah, kampus, dan sebagainya pun dihentikan. Semuanya dilakukan dan terpusat hanya di rumah saja.

Perubahan yang mendadak, membuat banyak pihak tidak siap, terkaget-kaget. Banyak hal yang mesti dirubah, di antaranya :

Pertama, offline menjadi online

Bagi pegawai atau karyawan, mau pun pelajar atau mahasiswa atau peserta didik lainnya, "diharuskan" untuk mengubah cara lamanya yang offline (on-site / luring) menjadi online / daring. Pekerjaan dan belajar dilakukan dari rumah dengan mengandalkan jaringan internet. Bagi yang masih agak gagap teknologi, "dipaksa" untuk belajar dan memahaminya. Anak-anak pun "harus" lebih mengerti tentang IT. Di sinilah terjadi perubahan lainnya. Permintaan akan jaringan internet, baik itu yang wifi atau pun melalui jaringan internet di hand phone, meningkat. Karena komunikasi dan sarana kerja/belajar, menggunakan gadget. Sepertinya, permintaan pasar akan gadget, terutama hape dan laptop (komputer jinjing) juga meningkat. 

Tapi di lain sisi, anak-anak yang semula dibatasi aksesnya untuk menggunakan gadget karena belum cukup umur atau belum tiba saatnya, akhirnya kini malah lebih akrab dengan gadget. Gadget dibawa kemana-mana. Dari yang usia SD (bahkan dari yang TK, mungkin), kebutuhan HP (handphone) untuk belajar meningkat. Bagi yang bisa mengontrol diri atau anak-anaknya, penggunaan HP hanya sekadarnya. Namun bagi yang tidak bisa mengontrol atau pun mengarahkannya, banyak yang kebablasan. Penggunaan HP untuk belajar hanya beberapa saat, namun setelah itu, HP digunakan untuk bermain game online atau banyak hal lainnya yang kurang berguna.

Jadi, untuk perubahan offline ke online ini, sisi positifnya antara lain, bagi yang semula agak Gaptek, jadi terpacu untuk mempelajarinya. Namun sisi negatifnya, banyak anak-anak yang waktu menatap layar gadgetnya jadi lebih lama. Hal ini berpeluang mempengaruhi kesehatan mata mereka.


=====================

In syaa Allah, to be continued...





Sunday, June 6, 2021

MANFAAT BERMAIN LEGO BAGI ANAK

                                                         ilustrasi lego :  viva.co.id          

                                            

 Anak Anda menyukai permainan lego ? Biarkanlah... Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh oleh anak dari permainan tersebut.

 Berikut beberapa manfaat dari permainan lego :

1. Mengalihkan perhatian anak dari bermain gadget

   Di era pandemi ini, salah satu godaan terbesar bagi anak-anak yang sekaligus menjadi ujian kesabaran bagi orang tua adalah maraknya penggunaan gadget. Beberapa anak bahkan bisa  asik dengan gawainya hingga seharian penuh. Hal ini tentu saja tidak baik. Mata yang terus menerus menatap layar gawai berpeluang mengalami gangguan.

Lego yang berwarna warni dapat menjadi alternatif pilihan anak-anak dalam mengisi waktu luangnya. Saat anak bermain lego maka dengan sendirinya interaksi dengan gawai akan berkurang.

2. Mengasah kemampuan dasar

Lego mengenalkan beberapa kemampuan dasar pada anak, yaitu mengenai warna (kombinasi warna, dan sebagainya), jumlah (berhitung, dan sebagainya), space (ukuran, jarak). 

3. Menguatkan kesabaran dan ketekunan

Untuk mendapatkan bangun yang diinginkan, maka diperlukan kesabaran dan ketekukan dalam menyusun lego tersebut. Jika tidak, maka bentuk bangun yang diharapkan akan sulit diwujudkan.

4. Mengasah daya imajinasi dan kreatifitas

Lego bisa disusun menjadi berbagai bentuk, sesuai keinginan. Ini memerlukan kreatifitas. Pada masa yang akan datang, kreatifitas ini sangat diperlukan. Untuk bisa lebih bertahan hidup pada masanya kelak, kreatifitas akan memegang peranan penting. Siapa yang bisa berpikir dan bersikap kreatif, mereka lebih bisa melihat celah peluang untuk bertahan dan maju dalam berbagai permasalahan hidupnya.

5. Melatih konsentrasi

Saat membuat atau pun saat melihat tutorial mau pun contoh suatu bentuk, konsentrasi sangatlah diperlukan. Konsentrasi diperlukan agar bentuk yang diinginkan bisa dibuat dengan sebaik mungkin. Jika konsentrasi buyar, maka bisa jadi bentuk bangun tersebut tidak akan dapat diperoleh. Dalam kehidupan nyata, konsentrasi, fokus dalam mengerjakan atau pun mencapai suatu cita-cita sangat diperlukan. 

6. Mengasah kemampuan kerjasama dan mengontrol ego

Ada kalanya suatu "bangunan" lego dikerjakan secara bersama, terutama untuk yang berukuran besar dan memerlukan detil yang cukup banyak. Jika kerjasama yang baik tidak terbina di antara anggota team, maka apa yang akan direncanakan akan sulit untuk diwujudkan. Jika ada anggota yang ingin menang sendiri tanpa peduli dengan yang lain, maka rencana tidak akan berjalan dengan baik. Anggota team harus bisa menahan ego ingin menang sendiri dan lebih bisa bekerja sama agar apa yang diharapkan dapat diwujudkan.

7. Menstimulasi daya estetika

Dalam menyusun lego, biasanya anak-anak akan berusaha membuatnya secantik mungkin, semenarik mungkin. Maka dengan sendirinya, sesungguhnya mereka sedang belajar tentang bagaimana membuat sesuatu menjadi lebih indah dan menarik.

8. Meningkatkan rasa percaya diri

Anak akan merasa lebih percaya diri dengan apa yang telah dibuatnya dan cenderung akan menunjukannya kepada orang lain.

Dari beberapa manfaat yang bisa diperoleh (masih banyak yang lainnya), maka sepertinya tidak ada salahnya memberikan mereka keleluasaan untuk bermain dengan benda-benda yang bisa disusun tersebut. Dan lagi, bukankah bagi anak-anak, bermain itu adalah proses mereka juga belajar... ?? Bermain sambil belajar..  Bagaimana, Bun ??

Monday, April 19, 2021

10 KATA CINTA DARI BUYA HAMKA


Source :soundcloud.com


Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah gelar Datuk Indomo, populer dengan nama pena Hamka (dalam Bahasa Arab : عبد الملك كريم أمر الله‎; lahir di Sungai Batang, Tanjung Raya, Agam, Sumatera Barat pada tanggal 17 Februari 1908. Beliau meninggal di Jakarta, pada 24 Juli 1981 dalam usia 73 tahun. Buya Hamka adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Ia berkarier sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Pada 1975 Buya Hamka dilantik nmenjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pertama.

Universitas Al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia memberikannya gelar Doktor Kehormatan. Universitas Moestopo Jakarta mengukuhkannya sebagai guru besar. Beliau pun termasuk Pahlawan Nasional Indonesia. 

"Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" dan "Di bawah Lindungan Ka'bah" adalah 2 (dua) buku fenomenal karya Buya Hamka. Sementara "Si Sabariyah" adalah buku roman pertamanya yang berbahasa Minang yang berhasil dicetak tiga kali. Dari honor "Si Sabariyah" Buya Hamka kelak bisa membiayai pernikahannya dengan Sitti Raham (1929-1972). "Laila Majnun" adalah buku selanjutnya yang diterbitkan pada tahun 1932 oleh Balai Pustaka yang merupakan penerbit utama saat itu.

Buya Hamka tidak pernah  mengeluarkan kata-kata keras, apalagi kasar dalam komunikasinya. Beliau lebih suka memilih menulis roman atau cerpen dalam menyampaikan pesan-pesan moral Islam. 

Berikut beberapa kata-kata penuh hikmah dari Buya Hamka bertemakan cinta yang disampaikan dalam berbagai kesempatan :

Source : all-free-download.com



1. Bahwasanya cinta yang bersih dan suci (murni) itu, tidaklah tumbuh dengan sendirinya.

2. Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

3. Bahwasanya cinta yang bersih dan suci (murni) itu, tidaklah tumbuh dengan sendirinya.

4. Apakah keuntungan dan bahagianya cinta yang tiada berpengharapan? Bukankah cinta itu sudah satu keuntungan dan pengharapan?

5. takut akan kena cinta, itulah dua sifat dari cinta, cinta itulah yang telah merupakan dirinya menjadi suatu ketakutan, cinta itu kerap kali berupa putus harapan, takut cemburu, hiba hati dan kadang-kadang berani. (Sumber : Di bawah lindungan Ka'bah)

6. Kadang-kadang cinta bersifat tamak dan loba, kadang-kadang was-was dan kadang-kadang putus asa

7. Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan pengharapan, menguatkan hati dalam perjuangan menempuh onak dan duri penghidupan. (Sumber : Tenggelamnya Kapal Van der Wijck)

8. Jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman damai ialah gabungan di antara tegapnya laki-laki dan halusnya perempuan.

9. Cinta itu perang, yakni perang yang hebat dalam rohani manusia. Jika ia menang, akan didapati orang yang tulus ikhlas, luas pikiran, sabar dan tenang hati. Jika ia kalah, akan didapati orang yang putus asa, sesat, lemah hati, kecil perasaan dan bahkan kadang-kadang hilang kepercayaan pada diri sendiri.

10. Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.

Source : freevector.com




======================

Dari berbagai sumber

==================

Bekasi, 6 Ramadhan 1442

Tuesday, February 16, 2021

BAHAGIA DI BALIK DUKA

Judul Asli : Percakapan "Awangan"



Pada suatu ketika .. :

Kakak (Kk) : Mi.. itu mobilnya om Aidil ya ?
Ummi : Iy Kak..
Kk : Baru beli ya Mi ?
Ummi : (mengangguk)
Kk : Bagus....
Ummi : he'eh...

Senyap sesaat..


Kk : Mi..
Ummi : iya Kak..
Kk : Om Aidil beli mobil baru.. kalau kita, malah ngejual-jualin..
Ummi : (menahan napas, menunggu kelanjutannya..)

Kk : Rumah kita yang satu dah dijual... trus, mobil juga dijual.. sekarang, rumah satu-satunya kita, juga dah mau dijual lagi..


Mulai ada mendung terasa...

Ummi paham, anak lelakinya ini, meski cenderung berwatak keras, namun memiliki hati yg mudah tersentuh.. mudah menitikan air mata (namun bukan cengeng !)

Ummi tarik perlahan tangan Kk, menuju ke dalam pelukannya..


Kk : kenapa ya Mi.. ??


(Dan benar, ada butiran bening yg mulai jatuh di sudut matanya)

Ummi belai dengan penuh sayang anak bujangnya yang berusia 9 tahun itu.. dikecup perlahan keningnya..


Ummi : Kak..
(Ummi belai lembut lagi rambut lelaki kecilnya)

Ummi : Allah sangat penyayang kepada semua hambaNya... apalagi yang bertaqwa kepadaNya..
Kita Hamba Allah bukan Kak ?

Kk : Iya Mi..

Ummi : Mungkin saat ini, Allah menyayangi Om Aidil dan kluarganya, dengan cara memberinya kemudahan untuk memiliki mobil yang mungkin memang sangat dibutuhkannya..

(Kakak menyimak, masih dalam harunya..)

Ummi : Dan mungkin pula, saat ini Allah menyayangi kita dengan cara "mengharuskan" kita menjual barang-barang tersebut...

Kk : "mengharuskan", Mi ? Kok "mengharuskan", Mi ?


Ummi : iya..
Allah mungkin "mengharuskan" kita melakukan hal tersebut, hal yang bisa jadi sangat tidak kita sukai, agar kita jadi semakin baik..
Allah membuat kita jadi belajar, sehingga kita lebih paham dan tau apa yang mungkin kurang dari kita..

(Ummi terus mencoba menyusun kata-kata, agar bisa dipahami Kakak, walau ummi sendiri mencoba meredam gejolak hatinya.. miris !)

Kk : (menunduk dalam, sambil terus pasang telinga)


Ummi : Kak.. Allah sayang, sangat sayaaaang bahkan, sama kita..
Allah kasih kesempatan pada kita, untuk berbuat baik lebih banyak...
Allah mengingatkan kita, biar ga kebablasan dan salah jalan.. Allah "mengharuskan" kita untuk terus belajar... Allah "nyentil" kita dengan sayang..

(mungkin bahasanya agak berat untuk anak seumur itu, tapi biarlah... In shaa Allah nanti dia juga akan paham. Dan ummi lanjut lagi..)

Kak.. kadang kita suka lupa sama Allah..
Apalagi kalau kita lagi seneng...

Kk : Kakak shalat ga bolong-bolong lagi kok Mi..
(Kk membela diri..)

Ummi : iya Kak.. Ummi tau kok..

Kk : trus..?


Ummi : shalat mungkin kita memang ga bolong-bolong Kak..
Tapi, sering ga kita bersyukur, minimal ngucap "Alhamdulillah" ketika dikasih ni'mat atau kesenangan ?

Kk : sering Mi...

Ummi : mungkin belum cukup Kak...

Kk terdiam.. keningnya agak berkerut.

Ummi : Kak.. bisa jadi, saat ini, Allah sedang sangaaat sayang sama kita. Bisa jadi, Allah sedang sangat kangen dengan kita..

Kk : maksudnya Mi ?


Ummi : Kak.. bisa jadi Allah sedang kangen, pake bingits, sama kita..

Kk : (tersenyum simpul kecil)

Ummi : Allah ingin, kita ga melupakanNya..
Allah suka jika kita meminta sama Dia..

Kk : (alis dan keningnya berkerut)

Senyap sesaat..


Ummi : Kak.. banyak cara Allah menunjukkan rasa sayangNya kepada hambaNya..

Mgkn Om Aidil dengan mobilnya, sehingga Om Aidil bisa bersyukur kepadaNya..

Sementara kita, mungkin, saat ini, dengan keadaan kita sekarang...

Kk : (setia mendengarkan, dan menyender gelendotan ke Ummi)


Ummi : Allah ingin kita mendekat padaNya.. ingin agar kita bermohon padaNya..
agar kita semakin sering berdoa kepadaNya..
Allah suka jika kita meminta padaNya.. menangis dalam doa kepadaNya

Allah ingin kita juga menyadari dosa dan kesalahan-kesalahan kita.. lalu meminta ampun kepadaNya..
agar kita ga terus-terusan salah jalan, itu kalau ternyata kita memang telah salah jalan..

Allah ingin kita bermohon, berdoa, meminta terus menerus kepadaNya..

(Ummi menarik nafas agak panjang.. lalu melepaskannya perlahan)

Kak... Allah senang jika kita merintih memohon kepadaNya... menangis di do'a-do'a malam kita...

Allah senang mendengar hambaNya menyebut namaNya dalam setiap do'anya.. Allah senang mendengar hambaNya meminta kpdNya..bukan kepada yg lain !

Kata Allah : 'HambaKu sedang menyebut namaKu..
HambaKu sedang meminta...' begitu..

Kak... ?

Kk : Iya Mi...

Ummi : Kakak tau, bahwa setiap doa hamba akan dikabulkanNya..??

Kk : iya Mi.. Kakak pernah denger..

Ummi : Iya Kak.. Allah akan mengabulkan setiap doa hambaNya..

Hanyaaa...

Kk : apa Mi ??

Ummi : Masalah kapan waktu dikabulkannya, itu terserah Allah.. karena Allah yang Maha Tau yang terbaik untuk kita...

Kk : jadi kapan Mi kita bisa seperti dulu ??

Ummi : Allah saja yang Maha Tau..

Kk : (terdiam)




Ummi : tugas kita saat ini adalah : banyak istighfar, banyak minta ampun padaNya, lalu berdoa dan memohon kepadaNya... serta senantiasa bersyukur atas semua yang telah Allah kasih ke kita..
samaa... satu lagi: ikhtiar, usaha !
In shaa Allah apa pun yang terjadi pada kita saat ini adalah yang terbaik untuk kita menurut Allah...

Kita ga bisa paham tentang semua hal, Kak... Allah sajalah yang Maha Tau tentang semuanya juga kesudahan segalanya...

Jadi, kita tidak perlu kecewa, apalagi marah, sama Allah..

oke Kakak shaleh ?! (senyum, sambil pegang dagu Kk)

(tak ada jawaban..senyaap..)


Ummi : satu lagi Kak..
Kk : apa Mi ?
Ummi : kita ga pernah kelaparan, kan ?
Kk : iya Mi..
Ummi : kita masih bisa naik motor kan ?
Kk : iya Mi...

Ummi : Naah... syukuri itu Nak.. Alhamdulillah..
Jangan terus melihat ke atas, pegel ! sekali-sekali lihat juga ke bawah !
masih banyak yang bahkan untuk makan aja susah, sampai. kelaparan..
masih banyak gelandangan, ga ada rumah, kehujanan, kepanasan.. Kita? Alhamdulillah, masih ada tempat berteduh..
Alhamdulillah kita bisa hidup dengan tenang..
Coba kalau seperti Muslim Rohingya, Muslim di Gaza..
ngeri kaan ??

Kk : hii.. jgn sampai, Mi..

Ummi : naah, bersyukurlah, Nak..
jangan sampai kita kufur ni'mat..
Kakak tau artinya, kan ??

Kk : iy Mi...ga bsyukur sama Allah..

Ummi : Naah... !! pinter !!
(ummi kasih jempol)


Kk : Astaghfirullah..
Alhamdulillah..

(Ummi belai lembut kepala Kakak.. senyap lagi..)


Kk : Mi..
Ummi : iya sayang...
Kk : Om Aidil beli mobilnya nyicil atau lunas, Mi ?

Ummi : (agak kaget dengan pertanyaan ini)
Lho, Kenapa memangnya, Kak ?

Kk : ga Mi..

Ummi : Cash, lunas, Kak !
Kk : Alhamdulillah... (legaa dia..)
Baguslah..
(senyum misterius)


Ummi : kenapa memangnya, Kak ?
Kk : jadi ga pusing mikirin cicilan hutangnya Mi..

Ummi : (dalam hati, geli : aaahhh... lelaki satu ini !)


Kk : eehh... kok Ummi tau om Aidil beli lunas ?
Ummi : ya tau laah... Om Aidil kan adik Ummi..
Kk : hehe.. iy ya...

(tergelak agak lebar dia)


Kk : Mi..
Ummi : iy Kak..
Kk : Doain Kakak y Mi..
Ummi : apa kak ?
Kk : Kakak pengen jadi pengusaha shaleh yg hafidz, Mi..

Ummi : (terkejut, bahagia, speechless) Aamiin.. !!

Kk : Biar bisa nyenengin Ummi. sama Abi..
sama biar bisa sedekah dan beramal yang banyaaaak banget !

Ummi : Aamiin !!

Kk : Kakak juga ingin kasih mahkota buat Ummi sama Abi di syurga nanti, karena Kakak bisa jadi hafidz 30 juz..

Ummi : (terharu, sumringah..)
Aamiin allahumma Aamiin.. !!
In shaa Allah, Ummi selalu doain Kakak..
walau Kakak ga minta..

In shaa Allah, cita-cita Kakak bisa terkabul, sayang..

Kk : terimakasih ya Mi..
Ummi : iya Sholeh...
(Kk dan Ummi berpelukan erat)


Kk : Mi..
Ummi : iya Nak..
Kk : maafin Kakak ya Mi..kalau sering bikin Ummi susah, repot, bikin Ummi sedih..

Ummi : iya Kak.. ga apa-apa..
In shaa Allah Ummi bahagia kok, punya anak sholeh seperti Kakak.. karena Kakak harta terbesar untuk Ummi dan Abi..

Kk : terima kasih ya Mi..

Ummi : iya sayang..

(Kakak dan Ummi tersenyum bersama)


===* Dan mendung yang tadi sempat ada, perlahan pergi, berganti dengan kecerahan.. *==


#finish
#ceritaawangan
#ceritaimajiner
#selfreminder
#doaharapan
#introspeksi
#catatankecil
#wallahu'alam (12102017)



=====

Bekasi, 13082020


Repost :
Hasil kompilasi postingan FB tgl 11-12 Oktober 2017

Sunday, February 14, 2021

INI DIA 10 SISI POSITIF CORONA...

 
Foto : Ilustrasi

“(yaitu) orang-orang yang mengingat ALLAH sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ”Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini sia-sia; Maha suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali Imron : 191)


Hampir setahun sudah, setidaknya sejak bulan Maret 2020, dunia "dipaksa" berubah pada berbagai sisi. Virus Corona yang juga adalah makhluk Allah, telah menguasai dunia dengan caranya sendiri. Makhluk berukuran sangat mikro itu, telah merombak banyak sisi kehidupan dunia. Dengan tubuh kecilnya, dia mampu menyerang manusia yang berukuran jauh lebih besar dan memiliki akal tersebut.   


Benarlah apa yang dikatakan Allah, bahwa jika DIA sudah berkehendak, maka tak ada yang sanggup menghalangi Nya. Adalah mudah saja bagiNya untuk melakukan itu. Bahkan lebih mudah dari membalikan telapak tangan, atau lebih cepat dari kedipan mata. DIA lah yang Maha Menciptakan. 


“Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Maka apabila DIA hendak menetapkan sesuatu urusan, DIA hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” maka jadilah sesuatu itu” (QS. Al Ghafir : 68)


Allah yang telah menurunkan virus Corona ini. Dan apa-apa yang diciptakan nya tidak ada yang sia-sia. Ini artinya, penciptaan Corona tersebut ada tujuan serta ada manfaatnya juga, di samping efek kurang baik yang disebabkannya.


“Dan pada penciptaan dirimu dan pada makhluk bergerak yang bernyawa yang bertebaran di (bumi) terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) untuk kaum yang meyakini” (QS. Al-Jasiyah : 4)


Berikut adalah 10 hal dari beberapa sisi positif yang mungkin tercipta dengan adanya Virus Corona :


  1. Disediakan-Nya keleluasaan yang lebih untuk berinteraksi dengan-Nya. Selama ini, barangkali karena kesibukan mengejar duniawi, waktu untuk berduaan dengan-Nya sangat terbatas. Namun dengan keadaan saat ini, waktu untuk berkhalwat (berduaan), bertafakkur, mengingat-Nya, mau pun bermuhasabah, seolah jadi terbentang lebih luas. Manusia diberi kesempatan untuk memaksimalkan moment ini.

  2. Lebih banyak waktu untuk bercengkerama dengan keluarga. Corona telah memaksa Manusia untuk lebih banyak berada di rumah dan keluar jika ada keperluan mendesak saja. Mungkin ini adalah cara ALLAH untuk hamba-hambaNya yang selama ini jauh, dan jarang berinteraksi mau pun bercengkerama dengan keluarga, untuk kembali ke rumah. Untuk memberikan waktu lebih banyak dalam keluarganya. Barangkali juga ada hamba yang sudah melenceng jalurnya karena lebih banyak di luar dari pada di rumah, diluruskan kembali jalannya, dengan berada lebih dekat dengan keluarganya. ALLAH memberi kesempatan untuk memperbaiki hubungan keluarga. Baik itu hubungan antar pasangan, mau pun hubungan orang tua dan anak. 

  3. Mengembalikan fitrah wanita sebagai ibu dan guru bagi anak-anaknya. Adalah tugas seorang Ibu untuk mendidik dan mengajarkan banyak hal anak-anaknya. "Ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anak-anaknya". Dalam perjalanan waktu, karena satu dan lain hal, kadang fungsi tersebut tidak terlaksana atau tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Dengan moment #dirumahaja, ALLAH memberikan peluang yang lebih banyak bagi seorang Ibu untuk berinteraksi dengan anak-anaknya. Peran ayah pun bisa lebih dikuatkan di sini. 

  4. Memberi kesempatan bagi anak untuk bereksplorasi lebih banyak dari rumahnya. Anak-anak yang biasanya begitu disibukan dengan tugas-tugas sekolah, terutama yang full day school, diberikan ruang lebih besar untuk mengeksplorasi, menggali, mengasah hobi dan keahlian mereka yang lainnya. 

  5. Memberi waktu lebih banyak untuk beristirahat. Bagi yang biasa berjibaku dan berjejalan di kendaraan umum, stress di jalanan menuju tempat bekerja bersekolah atau aktifitas lainnya, diberikanNya kesempatan untuk relaksasi dari hal tersebut. Dengan kegiatan berpusat dari rumah, maka stress di jalanan dapat dikurangi. Yang bersangkutan juga bisa lebih tenang saat di rumah, walau pun masih tetap harus bekerja.

  6. Seleksi alam bagi pekerja atau jenis pekerjaan tertentu. Dengan bekerja dari rumah, akan nampak, SDM mana yang bisa bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, mana yang bisa menyesuaikan diri dengan baik, dan seterusnya. Bagi sisi pekerjanya, ini bisa dipergunakan untuk mengukur dan meningkatkan kemampuan diri. Sementara dari sisi pengusaha/pemimpin usaha/lembaga, hal ini bisa dipergunakan untuk menyeleksi dan mengevaluasi kegiatan mereka. 

  7. Hampir semua jadi belajar teknologi informasi (IT). Setidaknya yang berhubungan dengan pekerjaan atau proses belajarnya, mau tidak mau, smua harus lebih memahami IT. Karena kegiatan yang jadi berbasis di rumah sangat tergantung kepada IT dan jaringan internet.

  8. Permintaan akan penyedia internet meningkat. Penjualan handphone pun sepertinya begitu. Ini berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan, belajar, dan berkegiatan lainnya yang dilakukan secara daring (online). 

  9. Bumi jadi lebih sehat. Atmosfer lebih bersih. Dikabarkan bahwa atmosfer bumi membaik. Lebih bersih. Bahkan hijaunya bumi bisa lebih nampak dari udara yang biasanya kurang jelas. Biota-biota yang biasanya terhambat hidupnya karena jejak kaki manusia ada di mana-mana yang mengganggu kehidupan mereka, kita hidup lebih baik. Rumput-rumput jadi lebih subur. Dan karena kegiatan berpusat di rumah, ada lebih banyak waktu bagi sebagian masyarakat untuk menyalurkan hobinya atau menjalankan hobi barunya dalam bercocok tanam. Tanaman ada di mana-mana. Tanaman menghasilkan  oksigen. Dan inilah yang membuat udara semakin bersih, lebih kaya oksigen. Bumi me-recovery dirinya. Lebih segar. Ekosistem membaik. 

  10. Manusia mulai terbiasa untuk hidup lebih sehat dan bersih. Mencuci tangan lebih sering, segera mandi setelah bepergian, menggunakan masker, senantiasa membekali diri dengan hand sanitizer, menjaga jarak, hal-hal ini akhirnya menjadi hal yang biasa untuk dilihat dan dilakukan.



    Foto : Ilustrasi

Dari berbagai efek negatif dan kerugian yang disebabkannya, tak dapat dipungkiri bahwa virus Corona tetaplah memiliki sisi positif. Itu tadi hanya beberapa di antaranya. 


Semoga ini bisa membukakan mata kita bahwa di balik hal buruk, senantiasa ALLAH sisipkan hikmah atau manfaat di dalamnya untuk menjadi pelajaran bagi orang-orang yang berfikir. 


“DIA memberi hikmah kepada siapa yang DIA kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.”  (QS. Al Baqoroh : 269)


Wallahu 'alam bi showab



Thursday, January 14, 2021

SENI ALA SAYA...




Kalau ada yang bertanya tentang seni yang Saya minati saat ini, sepertinya Saya akan bingung menjawabnya. Bernyanyi ? Suara Saya sember, fals. Menari? Saya tidak gemulai. Bermain seni peran? Saya datar, kurang pandai berekspresi. 


Mungkin yang agak mendingan adalah dalam melukis. Saya sedikit bisa menikmati proses pembuatannya. Meski tidak bagus-bagus amat, tapi Saya pernah dapat nilai 9 untuk sebuah lukisan batik yang Saya buat saat SMA. Tapi itu pun lukisan yang Saya "contek" dari sebuah kain batik milik Ibu Saya. Jadi bukan murni karya Saya juga, hehehe… 


Begitulah…  


Sebutan "orang seni" agaknya jauh dari Saya. "Bukan gue banget… " Hehehe… 


Entahlah, mungkin faktor lingkungan berpengaruh juga ya. Di keluarga inti Saya, boleh dibilang memang tidak ada yang punya darah seni. Jadi atmosfer rumah pun kurang terbiasa dengan aktifitas seni. Paling sesekali saja bisa terdengar nasyid / musik dari tempat kami berada. 


 Ya sudahlah. 


Akan tetapi, menurut Saya, seni bukan saja apa-apa yang sudah dituliskan di atas. Tetapi bisa lebih luas dari itu. Seperti misalnya, seorang sales perlu memiliki skill/ kemampuan dalam "membujuk" seseorang untuk mau membeli produknya. Skill inilah yang bisa diartikan  sebagai seni. Seni sebagai sales dalam hal ini. Di dalamnya ada seni membujuk, seni menghadapi berbagai sikap pelanggan, entah itu penerimaan atau penolakan, seni dalam mengelola komplain, dan sebagainya. Ya itulah seni, menurut Saya. Sekali lagi, menurut Saya. 


Tidak semua orang memiliki seni atau skill tersebut. Namun asalkan mau sungguh belajar, maka kemampuan tersebut akan dapat dicapai. 


Skill atau kemampuan memimpin juga ada seninya. Seni mempengaruhi dan menguasai sekelompok orang, agar mau melaksanakan apa yang diinginkannya. Seni menghadapi anak buah yang berbeda-beda. Seni mengelola emosi bawahannya. Seni melobby atasan, dan sebagainya. 


Jadi kalau menurut Saya, kemampuan adalah Seni. Seni dalam arti luas. Bukan Seni dalam arti khusus atau spesifik, seperti yang umumnya dipahami oleh kebanyakan  orang. Seni dapat mempengaruhi, menggugah perasaan seseorang. Dan dalam hal bisnis, bukankah mempengaruhi perasaan ini memang diperlukan, terutama terhadap customer nya? Jadi, secara universal, seni memang dibutuhkan dalam kehidupan, dalam berbagai aspeknya. 


Seperti itulah kurang lebih pengertian seni, sesuai yang Saya pahami. Pengertian yang saya tarik secara bebas. Tak harus sependapat dengan yang Saya sampaikan ini. 


Wallahu 'alam bi showab


====


#odopiccday14
#1M1C
=====

Bis jemputan dan kamar tengah

18.05 WIB


Tuesday, January 5, 2021

JL. KARTINI : KULINER JALANAN DI KOTA BEKASI

 


Foto : Ilustrasi



Jika di Yogyakarta ada gang-gang di sekitar Malioboro , Bukittinggi ada Pasa Lereng dekat

Jam Gadang, Bandung ada Jalan Dago dengan aneka jajanan tradisional hingga modernnya,

maka Kota Bekasi ada Jalan Kartini, tempat yang biasa digunakan untuk hang out dari

kalangan muda hingga tua. Hang out keluarga juga, untuk kelas food street.

Jalan Kartini terletak tak jauh dari pusat kota Bekasi.Berdekatan dengan Pasar Proyek atau Pasar Lama, dua buah rumah sakit (salah satunya Rumah Sakit Bhakti Kartini). Perumahan Villa Kartini dan lingkungan padat lainnya berada di sekitar jalan Kartini ini. Jalan Kartini juga merupakan jalan yang cukup ramai, karena merupakan jalan yang menghubungkan jalan Ir. Haji Juanda dengan jalan M. Hasibuan.

Sebenarnya ini bukan lokasi yang dikhususkan bagi aktifitas kuliner. Di sini juga terdapat bengkel, minimarket, salon, dan aktifitas ekonomi lainnya. Namun jika waktu telah menjelang sore, mulai sekitar Ashar, lokasi ini perlahan berubah. Seolah sesi kehidupan yang baru akan segera dimulai. Para pedagang mulai mempersiapkan segalanya. Pemasangan tenda, menata meja dan bangku di bawahnya, mempersiapkan alat dan bahan masak, dan seterusnya.  Menejelang Maghrib, lokasi ini semakin ramai. Tenda-tenda dadakan teah dipasang, lampu-lampu penunjangnya juga sudah terpasang. Pembeli pun mulai berdatangan. Area ini jadi lebih meriah.

Terdapat berbagai pilihan kuliner yang ada di sini. Selain toko makanan seperti Toko Kue Venny, terdapat juga rumah makan lainnya, seperti Kedai Soto Solo, Ayam Bakar Kalasan, dan sebagainya, yang memang sudah buka dari pagi hari. Sementara beraneka hidangan dengan tenda dadakan jadi memeriahkan lokasi ini. Ada seafood, sate, nasi uduk, dan sebagainya. Pengunjung baik yang datang dengan berjalan kaki, mau pun dengan berkendara motor atau pun mobil, ramai ke sana.

Jalan Kartini hampir selalu Saya lewati saat pulang dari bekerja bersama suami. Kami biasa menggunakan motor, sehingga untuk berhenti di tepi jalan untuk sekedar jajan atau mengisi perut, bisa lebih mudah. 

Ada makanan favorite kami jika malam sepulang bekerja kami lapar dan kebetulan lewat jalan ini.  Nasi goreng gerobak di pinggir  Mesjid Bani Shaleh, di ujung Jalan Kartini. Lokasinya sangat mudah ditemui, karena berada memang di paling ujung Jalan Kartini, dekat persimpangan jalan Ir. Juanda. Sementara suami kalau kebetulan pedagangnya ada, lebih memilih untuk memesan Sate, baik sate ayam, atau pun sate kambing. Rasanya bagi kami cukup lumayan enak. Terkadang (sebelum pandemi), kami sampai agak antri, karena bangku yang disediakan penuh. Syukurnya tidak lama. Biasanya kami memesan juga minuman jeruk hangat untuk melengkapi santapan kami. Dan memang, rasanya jadi lebih nikmat. Apalagi dengan kondisi fisik yang sudah cukup lelah dan juga lapar. 

Sementara untuk makanan favorite kami jika ke lokasi ini sebelum malam adalah Ayam Bakar Kalasan yang kiosnya juga berada di bagian agak ujung, arah ke Jl. Ir. Juanda. Letaknya berseberangan jalan dengan nasi goreng gerobak tadi. Ayam bakar Kalasan yang juga punya beberapa cabang di tempat lain, menjadi alternatif kuliner bagi keluarga kami. Saya sendiri suka dengan pepes jamurnya, selain ayam bakarnya. Sambelnya ada pedas manisnya. Kabarnya, walaupun bernama "Kalasan" dan sedikit bercita rasa Jawa, namun pemilik asli usaha ini adalah orang Minang. Akan tetapi ini perlu dipastikan lagi kebenarannya. 

Sementara itu, toko kue Veny yang memiliki gedung cukup megah, searah dengan Ayam Bakar Kalasan, menawarkan aneka kue dan camilan. Baik kue basah mau pun kue kering. Toko kue Veny juga ada di area Pasar Proyek (Pasar Proyek), yang sudah lebih dulu eksis. Toko ini juga melayani pemesanan kue dalam jumlah cukup besar serta snack box

Memang belum seramai Malioboro, Pasa Lereng, atau Jalan Dago, namun kuliner Jalan Kartini bisa menjadi alternatif wisata kuliner jalanan (food street) bagi Warga Bekasi, atau pun tamu yang kebetulan berada di Bekasi. Jadi, jika Anda berkesempatan ke Kota Bekasi, silakan mampir ke Jalan Kartini, untuk menikmati kulinernya, terutama setelah Ashar. 


======


Bekasi, 05. 51 WIB







PARENTING : BELAJAR JADI ORANG TUA



Sesungguhnya, Saya malu untuk membahas hal ini. Diperlukan keberanian dan kesiapan mental untuk menguraikan nya. Mengapa? Karena rasanya Sayalah yang perlu belajar dengan sangat tentang parenting ini. Saya belum berhasil menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak Saya. Saya belum bisa menjadi contoh bagi mereka. Saya juga belum bisa mencetak anak-anak yang penuh dengan prestasi gemilang. Bahkan kenyataan di lapangan, barangkali Saya adalah sosok orang tua yang tidak patut dijadikan contoh bagi yang lain. 


Akan tetapi, akhirnya Saya berfikir bahwa dengan mencoba menguraikan perihal parenting sesuai dengan apa yang Saya pahami dan fikirkan, Saya malah jadi ikut belajar juga. Tulisan ini semoga menjadi pengingat bagi Saya, sebagai penyemangat bagi Saya, dan juga suami, untuk terus memperbaiki diri, untuk bisa menjadi orang tua yang sholeh/sholeha bagi anak-anak kami. Dan semoga juga ini bisa diambil manfaatnya bagi semua. Bukankah belajar hendaknya tidak melulu dari keberhasilan? Kegagalan atau pun ke-belum berhasilan, bisa menjadi pembelajaran juga, agar tidak diulangi lagi, agar ke depannya jadi lebih baik. Semoga. 


Baiklah. Jadi begini, bagi Saya, parenting bukan saja berarti belajar tentang bagaimana mengasuh anak usia sekian, bagaimana mengelola menyemangati mereka, bagaimana menghadapi permasalahan anak pada tahapan tertentu dan seterusnya. Namun bagi Saya, parenting juga adalah tentang belajar mengenai bagaimana menjadi orang tua yang seharusnya bagi anak-anak. Tentang bagaimana mengatur diri menjadi orang tua yang sholeh/sholehah bagi anak-anak. Parenting tidak saja tentang mencetak anak-anak yang berkualitas, tapi juga tentang bagaimana menjadi orang tua yang berkualitas bagi mereka. 


Setahu Saya, belum ada sekolah yang benar-benar ditujukan pendiriannya bagi orang tua. Belum ada sekolah yang materinya full tentang bagaimana menjadi orang tua yang baik. Karena, pendidikan untuk menjadi orang tua yang sholeh/sholeha adalah pendidikan  yang terus menerus dan diaplikasikasi langsung di lapangan. 


Diperlukan pembelajaran secara masiv bagi setiap orang tua, tanpa lelah, tanpa henti, mengenai bagaimana mengelola diri agar bisa menjadi orang tua yang berkualitas. Sumber belajar bisa dari mana saja. Bahkan bisa dari sang anak. Banyak hal yang bisa dicontoh dari polosnya mereka, apalagi yang masih kecil. Contohnya : sikap pemaaf nya, sikap jujurnya, sikap cerianya, sikap semangatnya, dan sebagainya. 


Beberapa point yang perlu diperhatikan dalam upaya menjadi orang tua yang baik:


  1. Luruskan niat. 

Apa yang kita lakukan untuk memperbaiki kualitas diri sebagai orang tua niatkanlah sebagai ibadah kepada -Nya. Agar apa-apa yang kita lakukan juga tidak sia-sia di mata-Nya. 


  1. Ingat bahwa anak adalah amanah dari-Nya.

Karena anak-anak adalah amanah langsung dari-Nya, titipan-Nya, maka kelak akan dimintai pertanggungjawabannya. Titipan dari orang lain saja kita cenderung menjaganya dengan baik, maka apalagi ini, titipan langsung dari Sang Pencipta. Sangatlah patut untuk dijaga semaksimal mungkin. Baik dan buruknya sang anak, dengan kuasaNya, kitalah yang mewarnainya. 


  1. Senantiasa berdo'a.

Teruslah mohonkan pertolonganNya dalam memperbaiki diri, dan juga dalam mengasuh anak-anak. Libatkan DIA, karena DIA-lah yang telah menciptakan. Ini artinya DIA punya alat-alat mau pun kelengkapan lainnya untuk memperbaiki diri hamba-Nya. Yakinlah. 


  1. Hindari rasa, malu, gengsi, dan ego. 

Abaikan hal-hal tersebut jika kita memang serius, sungguh-sungguh ber'azzam untuk belajar jadi lebih baik. Barangkali memang tidak mudah, karena manusia memiliki nafsu. Namun jika kita menginginkan kebaikan bagi anak-anak kita, keluarga kita, maka mulailah dari diri sendiri. Ibda' bi nafsik. 


  1. Belajar dari mana saja

Pembelajaran untuk menjadi orang tua yang lebih baik bisa berlangsung di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Bahkan sekali lagi, dari anak-anak kita sendiri. Jangan menutup diri untuk menerima masukan yang membangun. 


  1. Teruslah bersemangat. 

Jaga stabilitas mood untuk terus belajar dan mempraktekkannya. Benahi terus diri kita sebagai orang tua. Perbaiki attitude kita. Anak-anak lebih suka mencontoh dari pada sekedar mendengarkan ocehan atau pun nasehat panjang dari orang tuanya. Karenanya, berikanlah contoh yang baik. Termasuk di dalamnya adalah sikap mau meminta maaf, jika melakukan kesalahan. 


  1. Ingat bahwa anak-anak kita adalah manusia juga. 

Bersiaplah dan bersegeralah, perlakukan mereka sebagaimana memperlakukan manusia seharusnya. Mereka memiliki rasa, hati, dan juga akal. Beri mereka ruang untuk itu. Beri mereka kesempatan untuk menunjukannya, mengeksplorasi nya. Tugas kita membimbing, mengarahkan, serta membekali mereka dengan iman yang akan menjadi penjaga mereka. 


Itulah beberapa hal yang seharusnya menjadi perhatian kita untuk memperbaiki diri sebagai orang tua bagi anak-anaknya. Inilah mungkin, sedikit gambaran ideal bagi orang tua yang sedang berjuang untuk kebaikan keluarganya. 


Meskipun ini begitu membuat Saya malu, karena belum bisa merealisasikannya dengan sepenuhnya, namun sekali lagi, Saya berharap semoga ini bisa menjadi manfaat bagi para orang tua lainnya. Dan juga menjadi pengingat bagi Saya dan suami, dalam rangka proses terus memperbaiki diri sebagai orang tua. 


Semoga ini menjadi tabungan amalan bagi Saya. Dan semoga pula, Allah mengampuni Saya dan suami karena kekeliruan, kesalahan, yang pernah kami lakukan terhadap anak-anak. Astaghfirullahal 'adziim…  !! 


Wallahu'alam bi showab. 


======


Salemba, 08.01 WIB